“Apalagi kondisi ekonomi sedang buruk, ditambah kebijakan Google ini bikin kita makin sulit,” imbuh narasumber executive industri startup ini.
Kehadiran Google dan berbagai layanan digitalnya awalnya memberikan angin segar bagi para executive startup. Bahkan di negeri asalnya, dua dekade lalu, Google menjadi ‘darling of Silicon Valley’ yang memberikan harapan dan kesempatan bagi para pengguna internet dan bisnis daring.
Kini, mengutip Departemen Kehakiman AS, Google digambarkan sebagai ‘monopoly gatekeeper’ (penjaga gerbang monopoli) bagi dunia maya dan menjadi perusahaan terkaya di planet bumi dengan nilai pasar mencapai USD1 triliun dan pendapatan melebihi USD160 miliar.
(FAY)