Bahkan sekarang sudah ada kapal tanpa awak, dan sudah diujicobakan di banyak negara termasuk di Indonesia. Namun, lanjut Carmelita, bukan berarti peranan manusia akan benar-benar tidak dibutuhkan dalam kegiatan pelayaran. SDM pelaut tetap akan menjadi elemen utama dalam kegiatan pelayaran.
Carmelita menambahkan SDM yang dibutuhkan kelak tidak hanya yang memiliki hardskill dengan kompetensi teknis dan akademis, tapi juga dituntut memiliki softskill yang baik seperti; kemampuan memecahkan masalah, kemampuan berkoordinasi, dan memiliki analytical thinking yang baik serta kemampuan lainnya.
Dia juga berharap, para taruna-taruni agar tidak cepat puas dan tidak membatasi diri untuk hanya berkarya di level nasional, tapi juga harus terus menggali potensi diri untuk bisa bersaing di level internasional.
"Acara Maritime Job Fair 2023 ini adalah gerbang pertama bagi adik-adik taruna-taruni untuk mengenal lebih jauh dunia kerja dan industri pelayaran," katanya.
Adapun, Maritime Job Fair 2023 ini terdiri dari beberapa rangkai kegiatan, seperti pameran, talkshow dan launching Perpustakaan Digital Bidang Pelayaran (E-Library). Talkshow pada acara ini menghadirkan top speaker dunia maritim dan melibatkan 30 perusahaan pelayaran.
Acara dibuka oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Turut hadir dalam acara tersebut di antaranya Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan Djoko Sasono, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta Capt. Sudiono, serta pejabat dan pejabat lainnya.
(FRI)