IDXChannel - Perbedaan saham dan obligasi bisa diketahui dengan membaca artikel ini hingga tuntas.
Saham dan obligasi adalah dua jenis investasi yang cukup populer di kalangan masyarakat. Kedua instrumen ini menawarkan keuntungan bagi investornya, namun memiliki perbedaan yang signifikan, terutama dari segi risiko.
Berikut ini adalah ulasan mengenai perbedaan saham dan obligasi serta bagaimana memilih di antara keduanya yang dihimpun IDX Channel dari berbagai sumber tepercaya.
Definisi dan Perbedaan Dasar
Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan atas bagian dari suatu perusahaan. Sementara itu, obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah, yang menjanjikan pembayaran bunga secara periodik dan pengembalian pokok utang pada saat jatuh tempo.
Dari definisi ini, terlihat bahwa saham dan obligasi memiliki fungsi dan karakteristik yang berbeda.
Persamaan Saham dan Obligasi
Sebelum masuk ke perbedaan, penting untuk memahami beberapa persamaan antara saham dan obligasi:
1. Bentuk Dokumen
Kedua instrumen ini merupakan surat berharga yang bisa diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah, baik dalam bentuk fisik maupun digital.
Inilah Perbedaan Saham dan Obligasi yang Perlu Anda Ketahui. (FOTO: MNC MEDIA)
2. Memberikan Keuntungan
Baik saham maupun obligasi memberikan keuntungan kepada pemegangnya dalam bentuk dividen atau bunga.
3. Hak Tebus
Pemegang saham atau obligasi dapat menukarkan surat berharga ini dengan uang sesuai dengan nilai yang dimilikinya.
Perbedaan Saham dan Obligasi
Setelah memahami persamaan, berikut ini adalah beberapa perbedaan utama antara saham dan obligasi:
1. Fungsi
Membeli saham berarti memiliki sebagian porsi dari perusahaan, sedangkan membeli obligasi berarti memberikan pinjaman kepada penerbit obligasi.
2. Harga Jual-Beli
Harga saham sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, politik, dan inflasi, sehingga lebih rentan terhadap perubahan. Sebaliknya, obligasi cenderung memiliki harga yang lebih stabil.
3. Masa Berlaku
Saham tidak memiliki masa berlaku dan bisa dimiliki terus menerus sampai dijual kembali. Sementara itu, obligasi memiliki jatuh tempo yang sudah ditetapkan.
4. Kepastian Pembagian Keuntungan
Pemegang saham mendapatkan dividen yang jumlahnya tidak tetap dan bergantung pada laba perusahaan. Sedangkan, pemegang obligasi mendapatkan bunga yang sudah ditetapkan tanpa tergantung pada kinerja perusahaan.
5. Besaran Keuntungan
Keuntungan saham berasal dari dividen dan apresiasi harga saham, yang bisa lebih tinggi dibanding obligasi. Obligasi memberikan bunga tetap yang umumnya lebih rendah dibandingkan potensi keuntungan saham.
6. Pajak
Dividen saham dikenai pajak yang dipotong otomatis, sementara bunga obligasi biasanya dianggap biaya perusahaan dan tidak dikenai pajak.
7. Hak Campur Tangan Perusahaan
Pemegang saham memiliki hak suara dalam kebijakan perusahaan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), sedangkan pemegang obligasi tidak memiliki hak tersebut.
8. Kebijakan Saat Likuidasi
Dalam kondisi likuidasi perusahaan, pemegang obligasi diprioritaskan dalam pembayaran utang, sementara pemegang saham hanya mendapatkan sisa aset setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi.
Memilih antara Saham dan Obligasi
Memilih antara saham dan obligasi tergantung pada tujuan investasi dan toleransi risiko Anda. Jika Anda menginginkan investasi dengan risiko lebih rendah dan pendapatan yang lebih stabil, obligasi bisa menjadi pilihan yang tepat. Namun, jika Anda bersedia menghadapi risiko lebih tinggi untuk potensi keuntungan yang lebih besar, saham mungkin lebih cocok.
Jika Anda memiliki dana dan tertarik untuk berinvestasi di kedua instrumen, tidak ada salahnya mencoba keduanya. Yang terpenting adalah membuat perencanaan investasi yang matang dan mengambil keputusan dengan bijak. Berinvestasilah dengan memahami risiko dan potensi keuntungan yang ada.
Itulah penjelasan perbedaan saham dan obligasi. Semoga informasi ini berguna dan bermanfaat bagi Anda. (MYY)