1. TaniHub - Februari
Kasus PHK tahun ini terjadi di Februari. Platform e-commerce yang bergerak di bidang pertanian, TaniHub memutuskan menutup dua gudang, yakni di Bali dan Bandung. Langkah tersebut dilakukan agar perusahaan bisa fokus dan meningkatkan pertumbuhan. Selain itu, TaniHub juga melakukan PHK terhadap karyawannya dan sesuai aturan Kementerian Ketenagakerjaan.
2. LinkAja - Mei
Pada pertengahan tahun, badai PHK semakin kuat. Satu per satu perusahaan mengumumkan PHK. Termasuk LinkAja atau PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) melakukan PHK terhadap ratusan karyawannya. Perusahaan beralasan, kebijakan tersebut dilakukan karena perubahan signifikan dalam penyesuaian bisnis.
3. JD.ID - Mei
JD.ID, layanan e-commerce juga mengambil keputusan PHK pada Mei lalu. Ini karena perusahaan melakukan restrukturisasi, di mana di dalamnya terdapat pengurangan jumlah karyawan.
4. Zenius - Mei dan Agustus
Perusahaan rintisan di sektor pendidikan, Zenius bahkan dua kali melakukan PHK di tahun ini. Pertama di Mei, perusahaan memangkas 200 orang karyawan. Kedua, PHK lagi di Agustus karena perusahaan perlu beradaptasi dengan situasi ekonomi saat ini dengan menyesuaikan jumlah tim jadi lebih ramping.
5. Mobile Premier League (MPL) - Juni
Mobile Premier League (MPL) melakukan PHK sekira 100 orang pada Juni 2022. Bahkan hengkang dari pasar Indonesia karena alasan ingin menumbuhkan bisnis inti, mencapai netralitas ebitda, dan menutup bisnis yang tidak berjalan.
6. Pahamify - Juni
Pahamify melakukan PHK terhadap karyawannya karena harus beradaptasi dengan kondisi makro ekonomi saat ini. PHK dilakukan untuk mewujudkan visi jangka panjang perusahaan.
7. Beres.id – Juli
Startup Beres.id mengumumkan berhenti beroperasi sejak 1 Juli 2022. Keputusan tersebut diambil akibat pandemi yang mengganggu operasional perusahaan, khususnya finansial. Artinya, semua karyawan perusahaan terkena pemberhentian kerja akibat penutupan perusahaan tersebut.
8. Mamikos - Juli
Aplikasi pencarian kost, Mamikos pada Juli lalu melakukan hal yang sama. PHK sejumlah pegawainya. Penyebabnya karena Mamikos melakukan restrukturisasi agar struktur perusahaan menjadi lebih sehat dan berkesinambungan. Di mana dampak dari restrukturisasi ini adalah pengurangan pegawai.