Sebagian kecil partisipan mengaku ‘mungkin’ mereka tak lagi bahagia ketika pendapatannya sudah menyentuh USD100.000 per tahun. Killingsworth mengatakan, “Jika kamu kaya raya tapi menderita, uang yang makin banyak tidak akan banyak membantu.”
Dari sini, didapati bahwa sekalipun jumlah uang yang bertambah dapat membuat orang merasa bahagia, tetap ada batasan maksimal yang akhirnya membuat kebahagiaan dan rasa ‘excited’ itu perlahan pudar.
Mengapa? Karena kesulitan hidup yang dulu terjadi karena keterbatasan uang, telah rampung dan terselesaikan dengan pendapatan yang besar. Orang yang terbiasa hidup sulit, dapat merasa lega dan bahagia ketika kesulitannya teratasi.
Kebahagiaan pada orang dengan kesulitan ekonomi cenderung sederhana: selama masalah uang teratasi, maka dia bahagia. Namun begitu kesulitan itu akhirnya teratasi dan keinginan dapat tercapai dengan mudah, maka tidak ada lagi sumber kebahagiaan didapat.
Hal ini selaras dengan pengalaman yang dibagikan oleh Clay Corkrell, psikoterapis dengan spesialisasi ultra-high net worth individual, atau orang dengan nilai aset sangat tinggi, alias kalangan satu persen, alias orang-orang dari kelas ekonomi paling puncak.