sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Mengenal Tren Conscious Unbossing yang Marak di Kalangan Gen Z

Milenomic editor Ratih Ika Wijayanti
03/10/2024 12:00 WIB
Sebagian orang mungkin belum mengenal tren Conscious Unbossing yang saat ini menjadi fenomena di kalangan generasi Z atau Gen Z.
Mengenal Tren Conscious Unbossing yang Marak di Kalangan Gen Z. (Foto: MNC Media)
Mengenal Tren Conscious Unbossing yang Marak di Kalangan Gen Z. (Foto: MNC Media)

Hal ini bukan berarti Gen Z menolak kesuksesan. Lebih dari itu, mereka lebih memilih kesuksesan yang mungkin tidak  disertai dengan tanggung jawab yang berlebihan dalam mengelola orang lain.

Tren ini berkembang sebagai respons terhadap perubahan nilai dan prioritas yang sangat dipengaruhi oleh teknologi, ekonomi, dan budaya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan generasi Z cenderung menolak posisi sebagai manajer atau bos dalam pekerjaan mereka. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi fenomena ini.

1. Prioritas pada Keseimbangan Hidup dan Pekerjaan

Generasi Z sangat menghargai keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan. Karena itulah, mereka cenderung menolak posisi yang memiliki tanggung jawab besar tetapi menawarkan sedikit imbalan dalam hal waktu dan kesehatan mental. Bagi mereka, posisi manajer seringkali diidentikkan dengan stres berlebihan dan waktu kerja yang panjang.

2. Menginginkan Fleksibilitas

Generasi ini tumbuh dalam era digital yang memungkinkan pekerjaan jarak jauh, otonomi, dan fleksibilitas. Mereka lebih memilih bekerja di lingkungan yang mendukung gaya kerja yang dinamis dan memberi kebebasan untuk mengatur waktu dan metode kerja mereka sendiri, daripada peran manajerial yang lebih struktural dan rigid.

3. Memiliki Definisi Kesuksesan Sendiri

Bagi banyak orang di generasi Z, kesuksesan tidak lagi diukur dari pencapaian hierarki atau jabatan, melainkan dari kemampuan untuk menciptakan dampak, berinovasi, atau menemukan kesejahteraan secara holistik. Mereka cenderung menilai pengalaman, pertumbuhan pribadi, dan dampak sosial sebagai indikator utama kesuksesan.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement