Berdasarkan survei, sebanyak 48% karyawan di Indonesia mengatakan mereka cenderung lebih memprioritaskan kesehatan dan wellbeing dibandingkan pekerjaan, daripada sebelum pandemi.
Pemimpin perlu membuat kantor terasa ‘worth to commute’. Sebanyak 41% karyawan hybrid di Indonesia mengatakan tantangan terbesar mereka adalah mengetahui kapan dan mengapa mereka harus datang ke kantor.
Sementara hanya 40% pemimpin telah membuat kesepakatan tim untuk mendefinisikan norma-norma baru ini.
Di sisi lain, sebanyak 62% karyawan di Indonesia terbuka untuk menggunakan ruang imersif digital sebagai sarana meeting, lebih tinggi dibandingkan data global yang ada di angka 52%.
Membangun kembali social capital terlihat berbeda di dunia hybrid. Sebanyak 49% pemimpin di Indonesia mengatakan membangun hubungan adalah tantangan terbesar dalam era kerja hybrid.