“Ketika saya pegang saku, ternyata yang 2 ribu ini sudah jadi rokok dan yang 50 ribu jatah susu anak dan saya masukan di situ (pondok),” kata pengrajin marmer tersebut.
Pengrajin marmer tersebut rela turun gunung dari rumahnya untuk menjual kerajinannya karena khawatir takut dimarahi sang istri. Sampai pada akhirnya, dia bertemu dengan seorang ibu. Ibu tersebut diketahui ternyata sedang mencari kerajinan marmer.
“Buk, ibu mau kemana?” tanya pengrajin marmer
“Saya cari kerajinan marmer,” jawab ibu tersebut.
“Ibu lihat barang saya,” jawab pengrajin marmer