Berdasarkan data sementara ada 3.274 satuan pendidikan terdampak banjir di tiga provinsi tersebut. Rinciannya meliputi 767 PAUD, 1.343 SD, 621 SMP, 268 SMA, 136 SMK, 23 PKBM, 30 SLB, serta 86 lembaga kursus dan pelatihan.
"Kami belum mampu memetakan tingkat kerusakannya karena masih dalam progres dan masih dalam pendataan, Bapak Presiden," kata Abdul Mu'ti.
Jumlah siswa terdampak tercatat mencapai 276.249 orang, sementara guru yang terdampak sebanyak 25.936 orang.
Kerusakan infrastruktur pendidikan juga cukup signifikan, dengan 6.431 ruang kelas rusak serta 3.489 fasilitas lain seperti laboratorium, perpustakaan, UKS, tempat ibadah, hingga perangkat TIK (IFP) yang sebelumnya telah dikirim ke sekolah namun terendam banjir. Selain itu, sebanyak 3.420 toilet sekolah dilaporkan rusak.
(Nur Ichsan Yuniarto)