IDXCjhannel - Firma riset Vortexa mencatat Selat Hormuz dilintasi rata-rata sekitar 17,8-20,8 juta barel minyak mentah, kondensat, dan bahan bakar per hari antara awal 2022 hingga Mei 2025.
Dilansir dari The Guardian pada Senin (23/6/2025), sekitar seperlima dari total konsumsi minyak dunia melewati selat tersebut.
Anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) – Arab Saudi, Iran, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Irak – mengekspor sebagian besar minyak mentah mereka melalui selat tersebut, terutama ke Asia.
Armada Kelima Amerika Serikat (AS), yang bermarkas di Bahrain, bertugas melindungi pengiriman komersial di wilayah tersebut.
Selat Hormuz terletak di antara Oman dan Iran. Perairan tersebut menghubungkan wilayah kaya minyak dan gas di Teluk Persia dengan Teluk Oman dan Samudera Hindia.
Lebarnya 33 kilometer (km) pada titik tersempitnya, sedangkan jalur pelayarannya hanya selebar tiga km.
Menutup jalur pelayaran di Selat Hormuz menjadi salah satu opsi Iran dalam membalas serangan AS terhadap situs nuklirnya. Parlemen Iran baru-baru ini menyetujui rencana blokade itu.
Namun, keputusan final dipegang Dewan Tinggi Keamanan Nasional. AS menyebut rencana blokade sebagai bunuh diri ekonomi karena Iran juga bergantung kepada perairan itu. (Wahyu Dwi Anggoro)