"Banjir 33 kali, cuaca ekstrim 15 kali itu dominannya di Jawa, nanti kita lihat pulau-pulau, tanah longsor dan kekeringan,” kata dia.
Aam juga mengungkapkan bahwa angka korban meninggal dunia akibat bencana sepekan sebanyak 22 orang ini merupakan jumlah terbanyak akibat bencana hidrometeorologi basah dalam sepekan.
“Jadi kalau di tambahkan data hingga sore ini, ini mungkin sudah menjadi 22 korban meninggal. Jadi ini cukup signifikan ya artinya agak jarang kita menerima data kejadian bencana hidrometeorologi basah dengan jumlah korban sebanyak itu, tidak dalam satu titik ya,” kata Aam.
“Memang ada beberapa kali kejadian misalkan seperti Pesisir Selatan ada delapan orang dan seterusnya tetapi ini masuk dalam kategori jumlah kejadian bencana hidrometeorologi basah dengan jumlah korban banyak,” katanya.
(Nur Ichsan Yuniarto)