Daryono juga mengatakan gempa M5,6 yang mengguncang Cianjur ini akibat aktivitas sesar Cimandiri. “Gempa Sukabumi-Cianjur Magnitudo 5,6 merupakan jenis gempa tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang dipicu aktivitas sesar aktif pada zona sistem Sesar Cimandiri,” ungkapnya.
Dampak gempa M5,6 yang sangat merusak di Sukabumi dan Cianjur, kata Daryono, diakibatkan kedalaman gempa yang dangkal. “Kemudian struktur bangunan tidak memenuhi standar aman gempa, dan tiga lokasi permukiman berada pada tanah lunak (local site effect-efek tapak) dan perbukitan (efek topografi).”
Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati telah melaporkan jika tren gempa-gempa di Cianjur mulai melemah. Bahkan diperkirakan gempa di Cianjur ini akan berhenti sekitar 4 hari ke depan.
(FRI)