sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ajak 50 Negara Afrika Musihi Rusia, Joe Biden Janjikan Tambahan Investasi dan Bantuan

News editor Dian Kusumo
15/12/2022 16:34 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden membujuk 50 negara di Afrika untuk menjauhi Rusia.
Ajak 50 Negara Afrika Musihi Rusia, Joe Biden Janjikan Tambahan Investasi dan Bantuan. (Foto: MNC Media)
Ajak 50 Negara Afrika Musihi Rusia, Joe Biden Janjikan Tambahan Investasi dan Bantuan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Presiden Amerika Serikat Joe Biden membujuk 50 negara di Afrika untuk menjauhi Rusia. Biden menjanjikan peningkatan investasi dan bantuan pada saat dia berjuang mempertahankan dukungan para pemimpin benua Afrika dengan kampanyenya menghukum dan mengisolasi Rusia atas konflik Ukraina.

“Negara-negara Afrika sebagian besar ‘bertentangan’ dan semakin frustrasi atas upaya Biden menggalang dukungan untuk Kiev dan kecaman global terhadap Rusia,” papar laporan Washington Post. 

Pada Rabu (14/12/2022), pemerintahan Biden mengadakan KTT Pemimpin AS-Afrika pertama di Washington dalam delapan tahun, menjanjikan USD15 miliar investasi baru di benua itu. 

“Acara itu datang saat Gedung Putih bekerja, dengan keberhasilan yang beragam sejauh ini, untuk membujuk dukungan dari negara-negara Afrika yang sangat terpukul oleh konsekuensi perang di Ukraina, terutama kekurangan gandum dan gangguan pasokan makanan tetapi juga kenaikan harga pupuk dan bahan bakar,” papar laporan. 

Media lain, The Hill, mencatat para pemimpin Afrika skeptis AS adalah mitra yang dapat diandalkan. “Mereka tidak melihat kita sebagai orang yang dipercaya,” ungkap Cameron Hudson, pakar Afrika di Pusat Kajian Strategis dan Internasional, kepada The Hill. 

Dia menjelaskan, “Mereka melihat kita sebagai orang yang tidak dapat diandalkan, dan pertemuan puncak ini adalah awal dari upaya mencoba menulis ulang narasi itu.”

Ebenezer Obadare, rekan senior di Dewan Hubungan Luar Negeri, berspekulasi reaksi para pemimpin Afrika terhadap konflik Ukraina mungkin telah "mengguncang" para pembuat kebijakan AS. AS tampak khawatir dengan pengaruh kuat China dan Rusia di benua Afrika. “Sepertinya ini adalah pembukaan. Ini tampaknya lahir dari kesadaran bahwa segala sesuatunya tidak seperti dulu lagi,” papar dia. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement