"Kita sekarang tinggal pembersihan dan melihat jalan-jalan yang rusak, jembatan-jembatan yang rusak. Kita lakukan identifikasi semuanya karena itu mestinya harus kita perbaiki," ujarnya.
Ia menilai bahwa kondisi lapangan, khususnya timbunan lumpur tebal, membuat proses perbaikan tidak bisa diselesaikan secara instan. Targetnya, pembersihan lumpur akan rampung dalam kurun waktu satu pekan sehingga masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa.
"Kalau saya lihat lumpurnya seperti itu, enggak bisa satu hari. Tapi kita melakukannya secepatnya. Mudah-mudahan tidak terlalu lama, ya sekitar seminggu. Tapi tentu bertahap, yang benar-benar susah akan menyusul, sementara yang ringan kita dahulukan," kata dia.
Diana menekankan bahwa prioritas utama saat ini memastikan warga kembali memiliki akses transportasi dan pelayanan dasar pascabencana. Dengan pemulihan akses yang mulai menunjukkan hasil, pemerintah mengharapkan aktivitas masyarakat di wilayah terdampak akan segera kembali normal.
(Febrina Ratna Iskana)