IDXChannel - Amerika Serikat sedang mempertimbangkan untuk memberlakukan pembatasan baru COVID-19 bagi para pendatang dari China. Pernyataan para pejabat yang meminta namanya dirahasiakan itu dikutip oleh Bloomberg dan kantor berita Reuters.
China saat ini tengah menghadapi lonjakan kasus COVID-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya. Para pengamat bahkan menyebut data statistik resmi menyembunyikan tingkat keparahan wabah corona yang sebenarnya. Selain itu, China juga akan segera mengizinkan warganya meninggalkan negara itu lagi.
"Ada kekhawatiran yang meningkat di komunitas internasional tentang lonjakan COVID-19 yang sedang berlangsung di China dan kurangnya data transparan, termasuk data urutan genom virus, yang dilaporkan dari RRT,” kata pejabat tersebut, yang menggunakan inisial Republik Rakyat Tiongkok.
China buka pintu bagi wisatawan
Pelonggaran kebijakan nol COVID telah menghidupkan kembali prospek wisata untuk pertama kalinya sejak awal 2020. Mulai 8 Januari 2023, orang yang mendarat di China – termasuk warga negara China yang kembali – tidak lagi wajib dikarantina selama lima hari. Proses aplikasi paspor juga akan dilanjutkan dari tanggal tersebut.
Pengumuman tersebut menyebabkan lonjakan frekuensi ke situs web perjalanan China karena maskapai penerbangan berlomba untuk menghadirkan kembali rute internasional.
Jepang dan negara lain memperketat aturan bagi pengunjung dari Cina