"Negaranya hancur lebur, tiga lokasi nuklir jahat miliknya telah dimusnahkan, dan saya tahu persis di mana dia bersembunyi. Tapi saya tidak membiarkan Israel atau militer Amerika -yang tentu saja yang terhebat dan terkuat di dunia, untuk mengakhiri hidupnya," katanya lewat akun media sosial pribadi.
"Saya menyelamatkannya dari kematian yang sangat tragis dan memalukan," ujar Trump.
Pernyataan Trump mendapatkan tanggapan dari Iran. Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi meminta Trump menghormati Khamenei jika ingin mengakhiri perang.
"Jika Presiden benar-benar tulus ingin mencapai kesepakatan, dia sebaiknya mengesampingkan nada yang tidak sopan dan tidak dapat diterima kepada Pemimpin Agung Iran, Ayatullah Khamenei, dan berhenti menyakiti perasaan jutaan pengikutnya yang setia," kata Abbas.
Sementara itu, Trump menyebut tengah mengkaji rencana membatalkan upaya pencabutan sanksi atas Iran yang berpotensi membuat Iran pulih lebih cepat. Selain itu, dia juga tidak menutup peluang untuk menyerang kembali Iran jika membuat senjata nuklir.