IDXChannel- Bank Sentral Korea Selatan (BOK) menyebut perang dagang Amerika Serikat dan China akan meningkat risiko arus keluar dan volatilitas atau ketidakstabilan nilai tukar mata uang.
Dilansir Channel News Asia, Kamis (13/3/2025), Bank Sentral Korsel mengeluarkan laporan kebijakan moneter menyikapi perang dagang China dan AS. BOK menyebut situasi tersebut sangat mempengaruhi posisi nilai tukar won.
"Mengingat nilai won sangat dipengaruhi oleh fluktuasi nilai yuan dan juga dolar, ada kemungkinan volatilitas nilai tukar dolar-won akan meningkat secara signifikan," kata BOK dalam laporannya.
Untuk itu, BOK akan terus memantau secara ketat investasi asing dan pergerakan mata uang. BOK juga mewaspadai investor asing yang menarik uangnya dari Korsel.
Won telah menguat 1,6 persen terhadap USD sepanjang tahun ini. Namun nilai turun 14 persen dibanding tahun lalu dam menjadikannya salah satu mata uang dengan kinerja terburuk di Asia.