Selain itu, BOK pada 25 Februari memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin. Penurunan itu secara signifikan menurunkan perkiraan PDB dan pelonggaran moneter ketiga sejak mulai memangkas suku bunga dari level tertinggi dalam 15 tahun terakhir di Oktober.
Korsel saat ini sedang bergulat dengan dampak ekonomi dari perang tarif dari pemerintah AS. Tarif AS kemungkinan besar akan menggerogoti keuntungan perusahaan-perusahaan Korsel.
Tak hanya itu, deklarasi darurat militer Presiden Korsel nonaktif Yoon Suk Yeol menambah buruk situasi. Deklasri itu membuat sentimen konsumen dalam negeri berkurang.
(Ibnu Hariyanto)