JK menilai konflik sosial yang dibalut isu agama merupakan konflik yang paling susah ditangani dan perlu penanganan khusus.
"Ambon dan Poso itu konflik politik yang dibungkus isu agama. Itu merupakan perebutan kekuasaan politik sebagai dampak demokrasi liberal," kata dia.
Dia melanjutkan, konflik Aceh dan Papua merupakan dampak dari ketidakadilan ekonomi yang terjadi.
"Aceh itu bukan soal syariat Islam tetapi keadilan ekonomi. Begitupun Papua, mereka minta merdeka karena masalah ekonomi. Mereka punya minyak dan gas tetapi yang menikmati orang luar sehingga timbul ketidakadilan," ungkapnya.
Pihaknya memiliki tiga strategi utama untuk mengatasi konflik seperti yang pernah terjadi di Indonesia.
"Kita harus tahu budaya mereka seperti apa. Setelah itu baru kita masuk dari alam pikir budaya mereka. Kedua dengan mengetahui pihak-pihak berkonflik, kita tahu dengan siapa kita akan bicara sehingga memudahkan dalam mencari titik temu," kata dia.
"Ketiga, saat konflik Ambon dan Poso saya minta senjata-senjata dikumpulkan dan dibakar. Setelah itu baru kita bicara perdamaian. Perdamaian itu merupakan akhir dari konflik. Sementara kedamaian itu merupakan hasil dari perdamaian. Hidup damai merupakan fitrah manusia," pungkasnya.
(NIY)