"Namanya saja berbeda supaya tidak melanggar undang-undang atau peraturan sebelumnya, yang mendasari penetapan 1 KLB di suatu daerah atau di suatu negara. Kita ini apa yang dilakukan bersama yang lain adalah respon. Memang kita sudah lebih dari respon KLB termasuk pembiayaan- pembiayaan yang dibebankan kepada pemerintah," imbuh dr Syahril
Sekadar informasi, Kemenkes melaporkan temuan kasus gagal ginjal akut misterius pada anak di Indonesia per hari Selasa (25/10/2022) sebanyak 255 kasus. Kasus tersebut bertambah 10 orang, dari sebelumnya 245 yang dilaporkan pada Senin (24/10) kemarin.
Sementara tngkat kefatalan dari gagal ginjal akut pada anak ini sebesar 56%. "Perkembangan gagal ginjal akut per 24 Oktober terdapat 255 kasus yang berasal dari 26 provinsi dan meninggal 143. fatality rate 56%. ada penambahan kasus merupakan kasus sekitar 10 kasus merupakan kasus lama yang terlambat dilaporkan," ungkap Syahril.
(NDA)