IDXChannel - Kasus gagal ginjal akut (GGA) atau juga disebut gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) di Indonesia masih misterius, pasalnya hingga kini belum ada informasi lanjut apa penyebab pasti dari peristiwa tersebut.
Melihat perjalanannya, kasus GGAPA didominasi oleh usia anak dan balita ini menjadi perhatian khusus segala pihak, antaranya dokter anak, ahli kesehatan, dan lainnya. Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), Prof. Hikmahanto Juwana mendorong perlu adanya investigasi lanjut dan menyeluruh atas kasus ini.
"Contoh ini adalah bukti pentingnya investigasi secara menyeluruh, bahkan termasuk pada kondisi korban. Dari analogi tersebut bisa diketahui pentingnya melihat fakta dan bukti secara cermat," kata Prof Hikmah dalam keterangannya diterima MNC Portal, Kamis (9/3/2023)
Sementara menurut Dokter Spesialis Anak Konsultan Nefrologi dan perwakilan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Eka Laksmi, sebenarnya gagal ginjal ini adalah hal yang biasa. Normalnya, gagal ginjal akut adalah komplikasi atau kejadian ikutan, namun pada 2022 kasus muncul dengan penyebab tidak biasa dan tingkat kematian yang melonjak jumlah kasusnya di Agustus 2022.
Memicu perhatian masyarakat Indonesia, terlebih para pasien didominasi anak usia balita, utamanya di bawah 3 tahun, dari yang normalnya dialami anak usia remaja.