Dengan keberadaan dapur SPPG di lingkungan pondok pesantren, Dadan berharap dapat memberikan manfaat jangka panjang, tidak hanya dari sisi pemenuhan gizi tetapi juga dalam aspek keberlanjutan ekonomi.
Selain mencukupi kebutuhan gizi santri, Program MBG juga membuka peluang pendidikan kewirausahaan dan kemandirian pangan di lingkungan pondok pesantren.
"Paling penting lagi menguasai rantai pasok di mana santri-santri bisa diedukasi oleh pimpinan pengurus pondok pesantren untuk memanfaatkan sumber daya lokal, tanah-tanah yang subur yang selama ini tidak dimanfaatkan bisa digunakan oleh santri," katanya.
"Setelah salat subuh, setelah mengaji, mereka dua jam turun ke lapangan membangun ekosistem dan rantai pasokan untuk kebutuhan makan santri itu sendiri. Kita berharap, ekonomi akan bergerak di wilayah pondok pesantren," ujar Dadan.
(Rahmat Fiansyah)