Selain itu, Daryono mengungkapkan jika Palung Nankai memiliki beberapa segmen Megathrust, namun jika seluruh tepian patahan tersebut tergelincir sekaligus, para ilmuwan Jepang yakin palung tersebut mampu menghasilkan gempa berkekuatan hingga M9,1.
“Memang benar, bahwa para ilmuwan Jepang mengeluarkan peringatan pasca gempa Miyazaki M7,1 kemarin. Kekhawatiran itu muncul karena gempa besar tersebut dipicu oleh salah satu segmen di Megathrust Nankai,” katanya.
Di zona Megathrust ini, kata Daryono, terdapat palung bawah laut sepanjang 800 kilometer yang membentang dari Shizuoka di sebelah barat Tokyo hingga ujung selatan Pulau Kyushu. Gempa M7,1 kemarin dikhawatirkan menjadi pemicu atau pembuka gempa dahsyat berikutnya di Sistem Tunjaman Nankai.
“Jika kekhawatiran akan terjadinya gempa yang disampaikan para ahli Jepang tersebut menjadi kenyataan, tentu saja akan terjadi gempa dahsyat yang tidak saja berdampak merusak tetapi juga akan memicu tsunami,” kata Daryono.
Pertanyaannya, kata Daryono, jika gempa dahsyat itu terjadi apakah ada efeknya terhadap lempeng-lempeng tektonik yang ada di Indonesia?