IDXChannel - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memaparkan adanya faktor lain yang mempengaruhi buruknya kualitas udara di Ibu Kota DKI Jakarta. BMKG menilai, faktor iklim kemarau menyebabkan sirkulasi udara tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Plt Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan, setiap musim kemarau, kualitas udara yang buruk cenderung mengalami kenaikan dari tahun-tahun sebelumnya.
"Hal lainnya yang juga menarik dan perlu dicermati bahwa kondisi kualitas udara itu ada siklus hariannya, pada saat lepas malam hari hingga dini hari cenderung lebih tinggi daripada pagi hingga sore karena ada siklus harian," kata Ardha saat jumpa pers di Gedung B Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jakarta Timur, Jumat (11/8/2023).
Dia mengungkapkan, selain faktor iklim kemarau, kualitas udara buruk cenderung bertahan karena adanya lapisan inversi. Lapisan inversi adalah lapisan atmosfer hangat yang berada di atas lapisan atmosfer yang dingin.
Sedangkan dalam kondisi normal, suhu atmosfer seharusnya turun bersama ketinggian, sehingga lapisan atmosfer yang dingin berada di atas lapisan atmosfer yang hangat.