sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

BMKG Ungkap Kekuatan Gempa di Zona Megathrust Bisa Lampaui 9M

News editor Muhammad Refi Sandi
21/08/2024 21:05 WIB
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memberikan penjelasan soal potensi gempa besar di Zona Megathrust yang bisa memicu tsunami.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memberikan penjelasan soal potensi gempa besar di Zona Megathrust yang bisa memicu tsunami. (Foto: MNC Media)
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memberikan penjelasan soal potensi gempa besar di Zona Megathrust yang bisa memicu tsunami. (Foto: MNC Media)

Dwikorita menjelaskan, Megathrust adalah zona kontak akibat adanya tumbukan lempeng yang pinggirnya terlihat tipis karena efek jari-jari bumi. Namun, zona ini memiliki kedalaman sekitar 40-50 kilometer (km).

"Ini bagian pinggirnya lempengnya melebar, pinggirnya tipis tapi ini 40-50 km, tipis karena bumi jari jarinya 6.370-an km jadi kelihatan tipis. Megathrust adalah zona kontak akibat adanya tumbukan lempeng Samudera Indo-Australia menumbuk masuk, nyungsep atau menumbuk bahasa ilmiahnya, masuk ke dalam bawah lempeng benua Eurasia. Di bagian terdepan ada Pulau Jawa dan Sumatera," kata Dwikorita.

Profesor Universitas Gadjah Mada (UGM) itu melanjutkan, zona kontak itu memiliki semacam gigi yang naik saat menumbuk, sehingga zona itu bisa patah sehingga diberikan istilah thrust alias patah naik. Zona ini mempunyai panjang ribuan km.

"Kenapa harus diwaspadai? Bahayanya saat patah itu akan menimbulkan pelepasan energi yang tersimpan di dalam tubuh batuan yang kontak ini, saat energi itu lepas terjadi getaran atau guncangan yang disebut sebagai gempa bumi," ujarnya.

Dwikorita mengatakan, di Indonesia ada 13 Zona Megathrust yang terbentang dari barat Pulau Sumatera melintasi Selatan Pulau Jawa hingga berakhir di Laut Banda. Namun, 11 segmen sudah mulai melepaskan energi, kecuali dua yang tinggal 'menunggu waktu' meski tidak tahu kapan persisnya akan terjadi.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement