Lebih lanjut, Aam mengatakan, rumah rusak terdampak paling banyak dari jumlah kejadian bencana. “Cukup banyak rumah yang rusak tapi kita harapkan tahun ini kita bisa mereduksi lebih banyak lagi dampak kejadian bencana seperti yang sudah kita lakukan secara konsisten di tiga tahun terakhir,” jelasnya.
Sementara itu, Aam menuturkan, dalam sepekan terakhir yakni 5-11 Februari 2024 kejadian bencana yang masih mendominasi yakni banjir dan cuaca ekstrem. Misalkan, satu kawasan satu provinsi atau dua provinsi yang minggu sebelumnya terdampak banjir atau intensitas hujan tinggi, maka pihaknya melihat dari exposure awan hujannya.
"Kalau misalkan di minggu ini dia exposure awan hujannya terbuka artinya intensitas hujannya rendah itu biasanya cuaca ekstrem yang terjadi," imbuhnya.
“Jadi agak kita perhatikan dari kondisi-kondisi di catatan kejadian bencana karena memang kalau BNPB itu melihat tidak hanya dari fenomenanya ya, artinya kalau misalkan fenomenanya ada intensitas hujan tinggi kemudian tidak hujan, kalau kita melihat ke hilirnya dari dua kondisi ini bencana apa yang terjadi,” ujar Aam.