Dalam dialog itu, Suharyanto pun berpesan kepada para warga untuk melakukan pengecekan kondisi rumah akibat kerusakan yang terjadi akibat guncangan gempa.
"Mohon bapak dan ibu semua untuk saat ini dapat melakukan pengecekan kondisi rumah pascagempa. Apakah rumahnya ini masih dalam kondisi layak huni atau tidak. Karena upaya penguatan struktur bangunan juga kiranya dapat dilakukan untuk menjadikan rumah yang lebih tahan gempa," kata dia.
Desa Tangkura, Kecamatan Poso Pesisir Selatan menjadi lokasi paling terdampak pascagempa.
Kaji cepat sementara, Desa Tangkura tercatat delapan orang luka ringan, 49 rumah rusak berat, 34 rumah rusak ringan, tiga rumah ibadah gereja dan satu sekolah dasar terdampak.
Suharyanto juga akan memerintahkan tim gabungan untuk melakukan asesmen keseluruhan rumah ibadah yang berada di Desa Tangkura.
Apabila dinilai rentan dari segi struktur bangunan, maka disarankan untuk tidak melaksanakan kegiatan didalam bangunan. Hal ini bertujuan untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan dalam proses menjalankan ibadah.
"Setelah ini, dimohon para pemerintah daerah untuk melakukan pendataan terhadap rumah rusak yang ada akibat gempa. Nantinya BNPB akan memberikan bantuan stimulan rumah rusak sesuai dengan kategori kerusakan rumah," kata dia.
Suharyanto menekankan perlu diperkuat struktur bangunan yang ada di wilayah Kabupaten Poso.