Sebagai contoh, bangunan Gereja Jemaat Elim Masani yang masih dalam tahap rekonstruksi sebaiknya tidak digunakan terlebih dahulu apabila ada kegiatan ibadah.
Mengingat guncangan gempa dapat menimbulkan kerusakan yang cukup masif apabila kondisi struktur bangunan tersebut masih belum rampung.
Di lokasi lain, kondisi rumah warga yang rusak juga tak luput dari ketahanan bangunan yang masih tergolong rentan. Seperti di Desa Towu, Kecamatan Poso Pesisir, rumah milik Daeng Memang mengalami kerusakan pada bagian kamar.
Saat kejadian, wanita paruh baya tersebut sempat terkena runtuhan batako dibagian belakang tubuh saat berada di kamar tidur. Tembok bangunan yang disusun dari batako putih tampak belum diplester.
Kerangka atap diatas juga terdiri dari beberapa kayu tanpa adanya plafon. Kondisi ini cukup menjadikan kekhawatiran apabila gempa susulan kembali terjadi.
Suharyanto menambahkan, rumah yang rusak diakibatkan oleh gempa akan diberikan bantuan stimulan.
"Bantuan stimulan rumah rusak besarannya yakni rumah rusak ringan sebesar Rp15 juta, rumah rusak sedang Rp30 juta dan rumah rusak berat Rp60 juta," katanya.
(Nur Ichsan Yuniarto)