“Daerah ini sudah tidak asing, saya sejak 2021 saat erupsi pertama, kita laksanakan relokasi kesini, lalu desember 2022 erupsi lagi, bedanya karena kita sudah pindah kesini, alhamdulillah tidak ada korban jiwa,” kata Suharyanto dalam keterangannya, Rabu (12/6/2024).
Tidak hanya sampai relokasi, BNPB juga terus mendampingi hingga tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. Kegiatan ini merupakan bentuk program pendampingan ekonomi, sosial dan sumber daya alam di daerah pascabencana wilayah Jawa Timur.
Hal ini berbuah manis, dengan bantuan dana stimulan yang kemudian dikelola kelompok ternak dengan memelihara kambing dan domba berjumlah 70 ekor, kini sudah berkembang dan mencapai 120 ekor. Tidak hanya itu, kini sudah ada variasi jenis hewan yakni kambing etawa. Sebagaimana diketahui, kambing etawa sendiri juga dapat bernilai ekonomis karena dapat memproduksi susu yang dapat dikonsumsi.
Suharyanto juga menekankan, bahwa selain dalam kondisi tanggap darurat, fase yang harus diperhatikan juga saat dalam tahap pemulihan.
“Dalam bencana, yang masih kadang terlupakan yaitu pembinaan masyarakat pascabencana, kadang-kadang kita hanya memberikan bantuan, tetapi ternyata dampaknya juga terhadap mata pencaharian warga,” ujar Suharyanto.