“Dengan jumlah kendaraan bermotor yang sebegitu banyak di ibu kota Jakarta, sudah jelas itu menjadi salah satu penyumbang polusi udara,” ujar pria yang pernah bekerja sebagai auditor pembuangan limbah industri di Jakarta.
Dirinya menambahkan, pabrik-pabrik yang dalam proses produksinya menghasilkan gas dari cerobong-cerobong asap juga berpotensi menyumbang polutan.
Ditambah dengan kondisi cuaca pada musim kemarau dengan intensitas curah hujan rendah. Hal itu membuat polusi yang ada di udara tetap terkumpul dan bertahan di udara.
“Jakarta kan kota yang padat, kendaraan dan industri juga ada banyak di sana. Tentu saja, pencemaran udara akan terlihat jelas. Apalagi kalau intensitas hujan rendah, polutan-polutan di udara akan semakin terlihat karena akan tetap bertahan di langit,” tambahnya
Menurutnya, untuk mengantisipasi polusi udara tersebut, perlu adanya riset atau penelitian lebih mendalam terkait dengan kandungan apa yang menjadi dominasi dalam pencemaran udara.