Besaran kenaikan harga dikonfirmasi oleh pejabat Dewan Listrik Sri Lanka.
Wijesekera tidak merinci berapa harga yang akan naik, namun dia berharap bisa menurunkan tarif pada Juli, ketika pemerintah berencana merevisi harga lagi.
Wijesekera mengatakan kenaikan harga akan membantu Kementerian Ketenagalistrikan menutup biaya yang disebabkan oleh penghentian subsidi pemerintah. Kebijakan ini juga membantu pemerintah mengelola kontrak bahan bakar jangka panjangnya dengan lebih baik.
Sri Lanka berada di tengah-tengah krisis keuangan terburuknya dalam tujuh dasawarsa. Protes massa menjatuhkan mantan Presiden Gotabaya Rajapaksa dari kekuasaan tahun lalu setelah ribuan orang mengambil alih kediaman resmi dan kantornya.
Sejak mengambil alih kekuasaan pada Juli, Presiden Ranil Wickremesinghe dengan putus asa mencari dukungan dari kreditor internasional, khususnya IMF.
(WHY)