"Pak almarhum," jawab Mochtar.
"Eggak, masih ada enggak?" lanjut Hakim Eko bertanya.
"Udah meninggal, Yang Mulia," jawab Mochtar.
"Nah itu susahnya, almarhum. Jadi waktu itu dikenalkan Pak Kapolda ngomongnya apa ke saudara?" tanya Hakim Eko lagi.
"Kenalin aja, dikenalin, enggak ngomong yang lain lagi, Yang Mulia, cuma itu kenalan," jawab Mochtar.
Kemudian, keduanya kembali bertemu di Jakarta pada April 2018. Dalam pertemuan ini, Mochtar menyebutkan Moeis menghubungi dirinya melalui aplikasi WhatsApp.
"Lho kok bisa punya nomor hp bapak?" tanya Hakim Eko yang dijawab 'tidak tahu' oleh Mochtar.
"WA isinya apa?" tanya Hakim Eko.
"Ngajak ketemu, ngobrol, akhirnya saya ketemu," jawabnya.
"Ketemu di mana?" kata Hakim
"Di (Hotel) Sofia Pak, di Jakarta, Jakarta Selatan," respons Mochtar.
Hakim Eko kemudian menggali informasi dari keterangan Mochtar tentang isi pertemuan yang dimaksud.
"Jadi waktu itu cuma nanya timah secara umum? bahas timah secara umum?" tanya Hakim.
"Ya kondisinya, kondisi pasar timah seperti apa," jawab Mochtar.
"Intinya Harvey moeis ini tertarik nggak dengan bisnis timah ini? ada minat nggak dia gitu? atau dia ngasih tau eh gue punya PT nih?," cecar Hakim.