CTA juga harus membangun tempat-tempat pengecasan cepat di kedua ujung jalur untuk membuat bus tetap beroperasi. Bus Nomor 66 termasuk yang pertama dari banyak jalur bus yang akan diubah ke mesin listrik. CTA menargetkan semua busnya bermesin listrik pada tahun 2040.
Don Hargrove, manajer pemeliharaan senior CTA di garasi yang menampung sebagian besar dari 23 bus listrik otoritas itu mengatakan, "Saya pikir manfaatnya bagi CTA adalah memberikan layanan yang lebih bersih kepada klien kami, sewaktu kita terus melangkah ke arah emisi nol.” Baterai terus dipantau untuk memastikan dayanya tidak cepat habis yang dapat membuat bus tak bisa beroperasi. Begitu daya berkurang di bawah 50 persen, baterai itu harus dicas hingga penuh. Sejauh ini, semua berjalan baik.
Eksperimen CTA dengan bus listrik dimulai pada tahun 2014 dan kini telah melakukan peralihannya. Sistem transportasi lainnya akan melalui proses yang sama untuk membantu mengurangi polusi dan memerangi perubahan iklim.
AS tertinggal dari beberapa negara lain dalam hal pengoperasian bus listrik. China memimpin dalam hal itu sekarang ini.
Di Chicago, cuaca memperlambat penggunaan bus listrik. Baterai ion-lithium yang menggerakkan bus itu berkurang efisiensinya sewaktu suhu turun, membuat jarak tempuhnya berkurang.