IDXChannel - China berencana menghentikan impor kedelai Amerika Serikat (AS) hingga Washington mencabut kebijakan tarif yang berlebihan.
"Terkait dengan perdagangan kedelai, Amerika Serikat harus mengambil tindakan positif dengan membatalkan tarif yang tidak masuk akal untuk menciptakan kondisi bagi perluasan perdagangan bilateral," kata Juru Bicara Kementerian Perdagangan China He Yadong dalam konferensi pers, dilansir dari Xinhua pada Kamis (25/9/2025).
Menurutnya, kendala terbesar yang saat ini memengaruhi kerja sama ekonomi dan perdagangan China-AS adalah pembatasan sepihak oleh Washington.
Ia menekankan, perdagangan bilateral harus saling menguntungkan. Dia berharap kedua negara dapat kembali membangun hubungan ekonomi yang stabil, sehat, dan berkelanjutan.
Perang dagang antara AS dan China memanas tahun ini, terutama setelah Presiden Donald Trump kembali ke Gedung Putih.
Gesekan sedikit mereda setelah kedua negara melakukan serangkaian negosiasi. Meski demikian, perundingan untuk mencapai perjanjian permanen masih buntu.
Trump sempat mengancam mengenakan tarif hingga tiga digit untuk produk China. Angkanya turun signifikan setelah negosiasi, namun masih relatif tinggi dibandingkan dengan mitra dagang AS lainnya.
Sebelum perang tarif memanas, China merupakan salah satu importir kedelai AS terbesar. Penghentian ini membuat petani AS mengalami tekanan finansial. (Wahyu Dwi Anggoro)