Meskipun demikian, terdapat beberapa daerah yang berpotensi mengalami curah hujan di atas normal, termasuk sebagian kecil Aceh, Sumatera Barat, Riau, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Papua Barat, dan Papua bagian utara.
Di sisi lain, Dwikorita mengatakan beberapa wilayah, seperti sebagian Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Papua bagian selatan, diprediksi akan mengalami curah hujan di bawah normal.
"Meskipun kemarau 2024 diprediksi berlangsung dengan normal, namun terdapat wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan karena secara iklim memang memiliki curah hujan yang rendah, yaitu meliputi sebagian Lampung, sebagian Jawa, sebagian Bali, sebagian Nusa Tenggara Barat, sebagian Nusa Tenggara Timur dan Papua bagian selatan," kata Dwikorita.
Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, menekankan perlunya langkah-langkah antisipatif. Ia menyampaikan rekomendasi untuk menghadapi potensi curah hujan yang ekstrem atau di bawah normal yang dapat memicu bencana hidrometeorologi.
Ardhasena juga menyoroti peningkatan optimalisasi fungsi infrastruktur sumber daya air di wilayah urban dan rentan banjir.