Maka dari itu, atas pemberitaan yang ada WHO telah memantau dua varian yang menarik XBB.1.5 dan XBB.1.16 serta mengawasi tujuh varian lainnya, yakni BA.2.75, CH.1.1, XBB, XBB.1.9.1, XBB.1.9.2, XBB.2.3 dan EG.5. Sebagai laporan terbaru WHO, EG.5 telah ditemukan di 45 negara dan total 4.722 urutan ditemukan.
Menurut laporan media yang ada, para ahli mengatakan perilisan film Barbie dan Oppenheimer menjadi salah satu kemungkinan yang menyebabkan peningkatan kasus ini terjadi. Selain itu, kondisi cuaca yang buruk juga menjadi faktor pendukung lainnya lonjakan kasus ini meningkat.
Selain itu, penyebaran virus COVID-19 juga meningkat di AS. Pelacak COVID CDC AS telah menemukan peningkatan 10% dalam tingkat rawat inap sejak Desember, bahwa sebanyak 8.035 orang telah dirawat di rumah sakit karena COVID di AS dan pola ini meningkat sejak pertengahan bulan Juni. Hal tersebut disebabkan karena kondisi cuaca yang buruk.
Selain itu, karena kondisi yang panas, menjadikan banyak orang memilih untuk tetap berada di dalam ruangan dimana tidak ada sirkulasi udara, sehingga lingkungan tersebut menjadi salah satu tempat berkembangnya virus.
Namun, apakah ada perbedaan dalam gejala yang ditimbulkan?
Sejauh ini, tidak ada perubahan besar yang menunjukkan sifat gejala COVID-19 terlihat pada gelombang sebelumnya yang muncul. Namun, demikian atas kasus meningkatnya COVID-19 dihimbau untuk negara-negara lainnya dapat melakukan tes COVID setelah mengalami gejala sakit kepala, demam, atau pilek.