sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

DBD di Depok Melonjak hingga 723 Kasus pada Maret 2024

News editor Muhammad Refi Sandi/MPI
22/04/2024 15:24 WIB
Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati menjelaskan bahwa kasus DBD pada Maret 2024 tembus 723 kasus.
DBD di Depok Melonjak hingga 723 Kasus pada Maret 2024 (FOTO:MNC Media)
DBD di Depok Melonjak hingga 723 Kasus pada Maret 2024 (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok mengungkap terjadi peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) selama periode Januari-Maret 2024.

Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati menjelaskan bahwa kasus DBD pada Maret 2024 tembus 723 kasus. Sehingga total dari periode Januari-Maret tercatat sebanyak 1.253 kasus DBD di Kota Depok dengan rincian Januari sebanyak 202 kasus dan Februari sebanyak 328 kasus.

"Peningkatan risiko penularan dengue dipengaruhi oleh El Nino di tahun 2023 dan perubahan iklim menuju fenomena La Nina yang diperkirakan muncul di Bulan September," kata Mary dalam keterangannya dikutip, Senin (22/4/2024).

"Kemungkinan kenaikan kasus ini masih terjadi sampai pacaroba selesai yaitu di pertengahan tahun 2024," tambahnya.

Kemudian, Mary menyebut terdapat tiga kasus kematian akibat DBD sepanjang Januari-Maret 2024 di wilayah Pancoran Mas, Cimanggis, dan Cinere dengan masing masing satu kasus.

Sebelumnya, Mary menjelaskan penyakit DBD hingga kini belum ada obatnya. Namun, dapat dilakukan upaya pencegahan oleh masyarakat.

"Kesadaran masyarakat dalam upaya pengendalian nyamuk menular dan membatasi kematian karena DBD harus ditingkatkan," ujarnya.

Mary menambahkan upaya yang dapat dilakukan dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus. Kemudian Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) dengan sasaran rumah masing-masing dan larvasida pada tempat penampungan air yang tidak dikuras atau dibersihkan.

Dalam hal ini, pengendalian DBD juga memerlukan kerjasama dengan semua sektor terkait. Mulai dari RT, RW, lurah dan camat, sekolah, Puskesmas, serta stakeholder terkait lainnya.

“Sehingga partisipasi dalam pencegahan DBD dapat semakin aktif melalui pengendalian vektor nyamuk,” pungkasnya.


(SAN)

Advertisement
Advertisement