IDXChannel - Cuaca ekstrem akhir-akhir ini semakin sering terjadi di Jawa Barat (Jabar). Masyarakat pun diminta waspada karena mayoritas daerah tersebut rawan bencana.
Kepala Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, Hadi Rahmat mengatakan, awal November 2022 ini sudah memasuki musim hujan. Bahkan, potensi fenomena La Nina masih ada.
"Puncak musim hujan itu akan terjadi di bulan Januari dan Februari 2023. Kalau masih dalam posisi hujan, potensi cuaca ekstremnya juga akan terjadi di seluruh wilayah Jawa Barat," kata Hadi saat dikonfirmasi, Jumat (11/11/2022).
Hadi mengaku, pihaknya sudah mempersiapkan dan mendiseminasi peringatan dini saat musim hujan tiba lewat surat atau kegiatan yang sifatnya insidental. Dalam surat, prakiraan cuaca dan potensi bencana selama satu bulan ke depan diinformasikan ke seluruh pemangku kepentingan bencana.
"Kalau yang sifatnya harian itu sudah kita lakukan untuk mendiseminasikan peringatan dini, tiap hari pergerakan cuaca diinformasikan oleh BMKG," ujarnya.
Selain itu, kata Hadi, adanya cuaca ekstrem saat ini hingga beberapa bulan ke depan akan berdampak di seluruh Jabar. Hanya saja, dampaknya berbeda untuk wilayah utara dan selatan Jabar.
Di wilayah utara Jabar, lebih banyak potensi banjir rob saat cuaca ekstrem melanda. Sedangkan di wilayah selatan Jabar yang kebanyakan konturnya berbukit, potensinya lebih banyak longsor dan banjir bandang.