IDXChannel - Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr memerintahkan penutupan operasi judi online di negaranya. Sebagian besar perusahaan tersebut dikelola warga negara China.
“Menyamar sebagai entitas legal, mereka juga melakukan kegiatan terlarang,” kata Marcos dalam pidatonya, dilansir dari AP pada Selasa (23/7/2024)
Filipina diperkirakan memiliki lebih dari 400 perusahaan judi online. Selain perjudian, mereka disebut juga terlibat penipuan, perdagangan manusia, dan aksi kriminal lainnya.
Perusahaan-perusahaan ini mempekerjakan puluhan ribu orang dari Filipina dan negara Asia Tenggara lainnya, sebagian merupakan korban perdagangan manusia.
“Penghinaan terhadap sistem hukum kita harus dihentikan," kata Marcos jr, yang juga dikenal dengan nama panggilan Bongbong.