Jika dilihat lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal. Gempa bumi tersebut terjadi akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah lempeng Eurasia.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," jelasnya.
Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa bumi tersebut menimbulkan guncangan di daerah Simuk, Nias Selatan dengan skala intensitas III - IV MMI.
Jika peristiwa gempa terjadi pada siang hari akan dirasakan oleh orang banyak dalam rumah di daerah Luahagundre Maniamolo, Nias Selatan dengan skala intensitas III MMI. Daerah Sirombu, Nias Barat dengan skala intensitas II - III MMI getaran seperti truk berlalu.
"Getaran dirasakan nyata dalam rumah terasa seakan-akan truk berlalu, ”ujarnya. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
(FRI)