"Dan saya kira, dengan sedih saya bisa katakan bahwa ini akan terus-menerus terjadi. This is going to keep on, inevitable. Selama manusia tidak menjaga lingkungan kita," katanya.
Hashim menegaskan, bencana yang terjadi bukan hanya akibat curah hujan ekstrem, di mana intensitas lima tahunan hujan turun hanya dalam lima hari, tetapi juga diperburuk oleh tindakan manusia seperti penggundulan hutan dan pengelolaan lahan yang buruk.
"Ini kombinasi perubahan iklim dan juga kenakalan manusia. Ini bukan hanya perubahan iklim saja, curah hujan dalam lima tahun itu jatuh dalam lima hari ya. Tapi itu diakibatkan dan diperburuk dengan ulah manusia, dengan kenakalan manusia, penggundulan, tidak dijaga," kata Hashim.
Dia juga menyoroti pentingnya peran media dalam meningkatkan kesadaran publik terkait dampak deforestasi dan pelanggaran lingkungan. Menurut Hashim, banyak masyarakat yang belum memahami bahwa menebang pohon secara ilegal bukan hanya tindakan mencari nafkah, tetapi merupakan tindak pidana yang merusak lingkungan serta mengancam keberlangsungan hidup manusia.
"Nah ini peran serta media, jurnalis, wartawan, untuk mengedukasi, mendidik masyarakat yang saya kira kita semua akui, banyak yang mungkin tidak tahu bahwa nebang pohon itu bukan sekedar cari nafkah, tapi sebetulnya itu adalah pidana, sebetulnya itu kan pelanggaran terhadap aturan-aturan dan juga untuk kelangsungan manusia. Ini banyak rakyat kita tidak tahu," ujar Hashim.
(Dhera Arizona)