IDXChannel - Pasukan Amerika Serikat (AS) dan Inggris melancarkan serangan baru di Yaman. Mereka menargetkan sejumlah infrastruktur milik kelompok militan Houthi.
Houthi menyerang kapal-kapal di Laut Merah sejak akhir 2023. Kelompok tersebut mengatakan aksinya adalah bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina.
Serangan Houthi telah mengganggu pelayaran global dan berpotensi memicu inflasi global. Aksi Houthi juga meningkatkan ketidakstabilan geopolitik di kawasan Timur Tengah.
Pada Senin (22/1/2024) pasukan AS dan Inggris melancarakan serangan ke delapan lokasi berbeda di Yaman Operasi ini mendapat dukungan dari Australia, Bahrain, Kanada dan Belanda.
Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps mengatakan bahwa serangan ini mengurangi kemampuan militer Houthi.
“Tindakan ini akan menggerus stok persenjataan mereka dan kemampuan mereka mengancam perdagangan global,” kata Shapps, dilansir dari Reuters.
Pekan lalu, Houthi meluncurkan dua rudal balistik anti-kapal ke kapal tanker milik AS yang menghantam perairan dekat kapal tersebut namun tidak menyebabkan cedera atau kerusakan.
Banyak kapal kontainer menghindari Laut Merah karena ancaman Houthi. Mereka terpaksa mengambil rute yang lebih panjang melalui Tanjung Harapan dan mengelilingi Afrika untui mencapai Eropa dari Asia dan sebaliknya. (WHY)