Mengapa lebih banyak orang tua tidak divaksinasi?
Prof Liang Wannian Kepala Panel Covid China mengatakan kepada BBC bahwa keraguan vaksin di antara para lansia merupakan masalah utama. "Banyak orang tua memiliki penyakit yang mendasarinya. Mereka menganggap tidak akan aman untuk divaksinasi. Tapi nyatanya aman." ujarnya.
Selain itu, China tidak seperti negara lain yang menargetkan lansia terlebih dahulu. Negara tersebut justru memprioritaskan populasi usia kerja ketika memulai peluncuran vaksinnya pada akhir 2020.
Pengujian vaksin yang dilakukan di luar China, yaitu di negara-negara dengan populasi yang lebih banyak, juga memberikan pada usia produktif, sehingga kurangnya data tentang efektivitas dan keamanan vaksin bagi lansia.
Prof George Liu dari La Trobe University di Melbourne juga mengatakan infrastruktur untuk masyarakat tidak kalah penting untuk peluncuran vaksin. Dia menambahkan jika hal tersebut kurang mendukung bagi lansia di China.
"Tidak seperti imunisasi yang direncanakan untuk anak-anak, fasilitas kesehatan masyarakat tidak memiliki daftar nama lengkap dan jadwal untuk orang tua, dan mereka tidak memiliki proses yang ada untuk memastikan cakupan vaksinasi yang tepat bagi mereka," ujarnya.
Vaksin buatan lokal juga kurang dipercaya karena serangkaian skandal kesehatan dalam beberapa tahun terakhir. Termasuk masalah keamanan dan standar produksi untuk vaksin rabies, difteri, dan tetanus.
Apakah vaksin buatan China efektif?
China telah mengembangkan dan memproduksi vaksinnya sendiri, yang menggunakan bentuk virus yang tidak aktif untuk meningkatkan imunitas tubuh melawan seluruh virus.
Meskipun efektif, ini tidak sebagus vaksin mRNA yang digunakan di tempat lain di dunia, yang menjadi bagian penting dari virus yang menginfeksi sel-sel tubuh.
Penelitian menunjukkan dua dosis vaksin mRNA Pfizer/BioNTech akan memberikan perlindungan 90% terhadap penyakit serius atau kematian, tetapi 70% untuk dua dosis Sinovac, salah satu vaksin China yang paling banyak digunakan.
Dan periode penguncian yang lama di China berarti bahwa interaksi orang jauh lebih sedikit Ini berarti bagi mereka yang telah divaksinasi, ada lebih sedikit paparan virus, dan begitu sedikit manfaat dari "kekebalan hibrida" - yaitu perlindungan melalui kombinasi vaksinasi dan interaksi virus itu sendiri.
"Ini adalah tembok perlindungan yang dibangun ... melalui paparan alami dan vaksin yang efektif, yang telah membuat Covid menjadi sesuatu yang sebagian besar dunia sekarang mau jalani," kata reporter BBC Health and Disinformation Rachel Schraer.
Ditambah fakta bahwa varian baru Omicron telah muncul, yang menyebar bahkan di antara yang divaksinasi, dan itu membuat prospek menghilangkan virus semakin kecil.