"Kita berharap dengan disepakatinya PTA nanti, hambatan perdagangan akan terus berkurang dan diharapkan akan dapat memberikan dampak positif bagi kenaikan volume perdagangan kedua negara," ujarnya.
"Kepada Menteri Luar Negeri Maroko Nasser Bourita, saya juga memohon dukungan agar produk unggulan Indonesia seperti kopi, teh, produk kelapa sawit, tekstil, karet dan produk kapas, serta produk lainnya dapat memperoleh akses yang lebih luas di pasar Maroko, tambahnya.
Dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Maroko, Retno juga menyampaikan potensi kerja sama sektor halal termasuk penjajakan kerja sama pengakuan sertifikasi halal untuk produk makanan, obat, dan kosmetik dan pembukaan pasar bagi produk busana Muslim Indonesia.
Juga peluang kerja sama di bidang produksi vaksin khususnya research, exchange of knowledge dan kemungkinan produksi bersama vaksin guna mendukung kemandirian vaksin bagi kedua negara serta negara-negara di Asia dan Afrika.
Sebelumnya, telah ada kunjungan dari Pasteur du Maroc Institute ke Biofarma Indonesia dan diharapkan kunjungan ini akan menjadi pembuka jalan bagi kerja sama bidang vaksin yang berkelanjutan. (WHY)