Trump awalnya mengumumkan serangkaian tarif timbal balik pada bulan April, dengan beberapa negara menghadapi tarif setinggi 50 persen. Namun, AS sejauh ini telah menyelesaikan kesepakatan dengan tiga negara yakni Inggris, China, dan Vietnam. Sementara itu, Menteri Keuangan AS Bessent mengatakan ada lebih dari 12 negara yang masih berusaha dinegosiasikan oleh AS.
Batas waktu baru bulan Agustus untuk negara-negara yang tidak memiliki kesepakatan penangguhan juga memicu ketidakpastian baru bagi para importir karena kurangnya kejelasan seputar tarif. Sementara menjelang batas waktu bulan Juli, para pejabat Trump telah berlomba-lomba untuk menjadi perantara kesepakatan.
(kunthi fahmar sandy)