Menurut Daily Mail senapan itu terbilang memiliki harga terjangkau dan mudah digunakan untuk menembakkan peluru. Berdasarkan desain militer M16, AR-15 dirancang untuk digunakan oleh sipil dengan akurasi tinggi, kecepatan, dan kapasitas magasin yang besar.
Meskipun kontroversial dalam debat pengendalian senjata, AR-15 tetap menjadi pilihan utama dalam insiden penembakan massal di Amerika Serikat.
Analisis dari The Washington Post mencatat bahwa sebelum tahun 2023, sebagian besar penembakan massal paling mematikan di AS melibatkan penggunaan AR-15. Senjata ini terlibat dalam tragedi seperti penembakan di Las Vegas tahun 2017 dan Sandy Hook Elementary School tahun 2012.
Meskipun kontroversi yang mengelilingi penggunaannya, para penggemar senjata seperti National Shooting Sports Foundation menganggap AR-15 sebagai senjata olahraga semi otomatis yang hanya menembakkan satu peluru setiap kali pelatuk ditarik, berbeda dengan senjata otomatis yang terus menerus menembak.
Seorang penembak berpengalaman dengan AR-15 dapat melepaskan puluhan hingga ratusan peluru dalam waktu singkat. Insiden penembakan ini sekali lagi memicu debat tentang kontrol senjata di Amerika Serikat, dengan pendukung dan kritikus berpendapat mengenai peraturan dan keamanan dalam kepemilikan senjata.