Jokowi juga menyerukan untuk menghentikan perang dan mengakhiri permusuhan dengan berpegang teguh pada hukum internasional dan semangat kerja sama dan multilateralisme yang inklusif.
Sebagai forum premier kerja sama ekonomi, G20 harus menjadikan solidaritas sebagai ruh kerja sama G20. Dengan kondisi global yang semakin terpolarisasi, G20 harus bergerak untuk mengakhiri dikotomi utara-selatan, maju-berkembang, maupun timur-barat. Pintu dialog dan kerja sama harus terbuka bagi seluruh negara.
Pada sesi kedua ini, Jokowi juga menyambut bergabungnya Uni Afrika dalam G20. Representasi kawasan yang lebih luas perlu didorong untuk tata kelola global.
Menurutnya, G20 harus mendukung penguatan partisipasi negara berkembang dalam rantai pasok global. Ekosistem kerja sama yang setara, inklusif, dan adil perlu diwujudkan untuk pemenuhan hak pembangunan bagi semua. G20 harus memajukan semangat persaudaraan dan mewujudkan dunia yang damai, adil, dan sejahtera.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto beserta sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju lainnya turut mendampingi Presiden Joko Widodo dalam Sesi Kedua KTT tersebut. (NIY)