Meski angka kasus kematian sudah menurun dari tahun 2022, Asik meminta kepada masyarakat untuk terus melakukan pencegahan dan perlindungan yang komprehensif.
“Untuk itu, pemerintah terus bekerja sama dengan pihak-pihak terkait dalam melakukan edukasi yang berkelanjutan kepada masyarakat tentang pentingnya perlindungan yang komprehensif terhadap DBD, termasuk melalui Kampanye #Ayo3MPlusVaksinDBD, serta ‘Langkah Bersama Cegah DBD’,” bebernya.
Baru-baru ini, Kemenkes bersama PT Takeda Innovative Medicines melakukan edukasi tentang ‘Langkah Bersama Cegah DBD’ di Surabaya yang meliputi edukasi di sekolah hingga di publik. Sebab, menurut Asyik, Surabaya jadi salah satu Provinsi dengan kasus DBD tertinggi.
“Kasus DBD tertinggi se-Indonesia dengan 9.401 kasus dan kematian sebanyak 103 kasus. Jadi memang perlu dilakukan edukasi untuk mencapai target 0,” pungkasnya.
(FRI)