Asdo menuturkan, sarana KRL baru ini juga memiliki fasilitas interior berupa tempat duduk sebanyak 42 bangku pada kereta kabin dan sebanyak 54 tempat duduk pada kereta nonkabin. Sementara itu, kapasitas angkut pengguna sebanyak 250–300 orang setiap keretanya dan dilengkapi 8 pintu per keretanya yang terdiri dari 4 pintu di setiap sisinya untuk memudahkan alur pengguna yang akan naik dan turun.
Untuk desain tempat duduk memiliki perbedaan warna, dengan warna abu-abu untuk kursi prioritas. Tempat duduk berwarna abu-abu ini ditempatkan dekat pintu pada setiap keretanya dengan tujuan mempermudah pengguna prioritas untuk naik dan turun dari tempat duduknya. Selain itu, terdapat juga tempat untuk pengguna kursi roda yang ditempatkan pada ujung-ujung rangkaian di kereta nomor 1 dan 12.
"Karena dioperasikan di Jabodetabek, desain tempat duduk menampilkan gambar ondel-ondel dan tanjidor yang merupakan bagian dari sejarah kebudayaan Jakarta," ujar Asdo.
Pada awal pengoperasian sarana KRL baru ini, KAI Commuter tetap didampingi oleh tim manufacturer sebagai petugas troubleshooter dan pendamping petugas perawatan sarana KRL harian di depo KRL maupun pendampingan masinis dalam perjalanan kereta.
Pengoperasian sarana KRL baru ini akan digunakan sebagai pengganti sarana KRL milik KAI Commuter yang akan memasuki masa konservasi dan dilakukan re-komposisi, sehingga untuk rangkaian KRL dengan 8 kereta (SF8) bisa ditambahkan menjadi SF10 atau SF12.
(Ahmad Islamy Jamil)