Menurutnya, tercatat lebih dari 60 perusahaan Industri TPT skala menengah dan besar yang telah melakukan PHK terhadap ratusan ribu pekerja. Entah itu karena perusahaan tutup, ataupun upaya perusahaan melakukan efisiensi.
Hingga saat ini perusahaan TPT masih dihantui oleh melemahnya dan ketidakpastian order/pesanan, sehingga mengakibatkan ancaman PHK terhadap pekerja.
Bertambahnya jumlah pengangguran ini, kata dia, bisa menyebabkan efek domino terhadap perekonomian nasional. Mulai dari meningkatnya angka kemiskinan, kesenjangan ekonomi, hingga tingkat kriminalitas yang meningkat.
"Dalam dua tahun terakhir ini tekanan impor murah dan melemahnya daya beli masyarakat telah membuat industri padat karya khususnya tekstil dan produk tekstil dalam negeri semakin terpuruk," ujar Ristadi.
(Dhera Arizona)